Friday, October 12, 2012

Silaturahmi Petualang

Banyak orang yang tidak begitu suka dengan petualangan karena disamping memerlukan biaya yang lumayan banyak, perlu peralatan dan persiapan yang matang juga kemungkinan yang tidak terprediksikan bisa saja muncul. Kekawatiran dalam berpetualang adalah wajar bagi setiap orang. Hal-hal yang tidak diduga dan agak susah untuk dipahami mungkin saja akan dihadapi para petualang dalam perjalanannya. Disamping itu pula budaya, bahasa dan makanan yang kadang berbeda dengan daerah tempat tinggal merupakan faktor yang menjadikan pertimbang seseorang untuk melakukan perjalanannya.

Bayangan tidak diterimanya seseorang pendatang ketika ia menjadi sesuatu yang baru bagi daerah yang dikunjungi kadang terangan-angan dalam imajinasi mereka. Kesulitan dalam beradaptasi dengan dunia baru merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kenyamanan dalam petualangan. Tidak sedikit orang yang susah untuk mengadaptasikan diri dengan tempat yang dikunjunginya.

Dalam hal ini, ada beberapa cara untuk beradapatasi dengan lingkungan yang baru dikunjungi agar petualangan menjadi lebih menyenangkan dan bisa diterima dimana saja.

  • Tersenyum dan memberi salam. Senyum adalah bahasa yang bisa diterima dibelahan bumi atau di daerah mana saja. Senyum membuat orang bisa diterima dan sikap yang bersahabat dengan lingkungan sekitar. Senyum merupakan ibadah dan juga sedekah (memberi kebaikan kepada orang lain). Sebagian orang tentunya senang untuk diberi sesuatu yang baik. Dalam hadis diriwayatkan :
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا لَا تَحْقِرَنَّ مِنْ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْق

Artinya: "Sedikit pun janganlah engkau menganggap remeh perbuatan baik, meskipun ketika berjumpa dengan saudaramu engkau menampakkan wajah ceria" [HR Muslim]

  • Berpikir Positif. Beranggapan baik terhadap orang lain merupakan salah satu cara bagi petualang untuk mengurangi dan menghidari rasa ketidaknyamanan (was-was dan ketakutan) ketika berkunjung ke tempat yang baru. Beranggapan buruk akan sangatlah menganggu seorang petualang karena semakin berpikir buruk maka bayangan-bayangan yang tidak seharusnya menjadi muncul dan menyebabakan ketakutan yang berlebih-lebihan terhadap apa yang akan terjadi kemudian. Kecurigaan yang buruk dan tidak mendasar bisa saja seperti timbulnya pertanyaan : apakah mereka berkata jujur?, apakah mereka tidak menyesatkan?, apakah mereka menyuguhkan yang haram? dan lain sebagaianya.

  • Menghargai Jamuan.  Kadang kali ketika bertemu seseorang dan mereka ingin menjamu kita dirumahnya, kita merasa segan karena kita tidak mengenal orang yang mengajak tersebut. Ataupun bila kita dijamu dirumahnya ada rasa keragu-raguan atau tidak menyukai makanan yang dijamu olehnya. Keadaan seperti itu seperti buah semalakama. Makan dengan keterpaksaan atau tidak memakan merasa tidak nyaman (membuat orang tak dihargai). Hal ini perlu diatasi sebijaksana mungkin. Ada cara yang diajarkan oleh rasulullah bagaimana agar tidak dalam posisi katak tidak mati, ular tidak kelaparan. Dalam hadis diriwayatkan :
Al-Husein Radliyallahu’anhu, cucu Rasulullah SAW menuturkan keluhuran budi pekerti beliau. Ia berkata, ”Aku bertanya kepada Ayahku tentang adab dan etika Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam terhadap orang-orang yang bergaul dengan beliau. Ayahku menuturkan, ‘Beliau Shallahu ‘alaihi wa Sallam senantiasa tersenyum, berbudi pekerti lagi rendah hati, beliau bukanlah seorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan tukang cela, tidak suka mencela makanan yang tidak disukainya. Siapa saja mengharapkan pasti tidak akan kecewa dan siapa saja yang memenuhi undangannya pasti akan senantiasa puas.” (HR At-Tirmidzi)

  • Jujur dan Hormat. Kejujuran yang baik adalah kejujuran yang bijaksana. Kadang kali sebagian banyak orang kurang menyukai ketika seseorang berkatan jujur namun itu membuat orang jengkel atau marah, tidak pada tempatnya. Ini tentunya kejujuran yang disebutkan bisa berdampak kurang baik terhadap orang yang berkata jujur ataupun yang dikatakan dengan jujur. Kejujuran perlu diiringi dengan rasa hormat terhadap orang lain dengan artinya dengan sikap yang bijaksana. Baik kita maupun orang lain tentunya akan merasa senang apabila berkata kepada mereka dengan jujur atas apa yang terjadi dengan tidak menghilangkan rasa hormat terhadap mereka. Bisa saja ketika seorang petualang ditanyakan akan sesuatu, mereka lebih suka untuk menyembunyikan jati dirinya atau sesuatu yang dianggapnya orang tidak menyukainya. Kejujuran yang bijaksana akan membuat orang juga bisa menghormati kita sebagai tamunya dan menjadikan kita sebagai orang yang dapat dipercaya (amanah).

0 comments: