Petualangan; Jalan Mencari Ilmu
Sumber Foto : Petualang Ilmu |
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَٰكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
Artinya : “ Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai kalbu yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, adalah kalbu yang di dalam dada.” (Q.S. Al Hajj : 46)
Penjelasan
Dari bagian ayat di atas bisa kita ambil pemahaman bahwa kita sebagai umat muslim dianjurkan untuk menuntut ilmu pengetahuan ke bagian mana saja di bumi ini (berjalan di muka bumi) dengan memanfaatkan karunia Allah SWT yaitu panca indera sebagai alat untuk membantu pemahaman kita terhadap ilmu pengetahuan yang bersifat nyata maupun zahir (memerlukan pemahaman yang dalam). Selain itu manusia juga dikaruniai hati (qalbu) agar kita tidak tersesat dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki.Pada salah satu hadis, diterangakan sebagai berikut:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya: “Barangsiapa berjalan dalam rangka menuntut ilmu maka akan dimudahkan jalannya menuju surga.” (HR. Muslim)
Penjelesan
Sumber Foto : Khafilah |
0 comments: